Sosialisasi Nuklir Melalui STTN Berbagi



Kamis, (19/05) STTN berbagi merupakan serangkaian acara dari proker OSR (Organization Social Responsibility) yang dilaksanakan di Grahatama Pustaka. Acara ini merupakan acara pertama dalam BEM yang dilaksanakan di luar kampus dan bersinggungan dengan hari buku nasional.

Acara yang diketuai oleh Muhammad Yasir ini telah menarik cukup banyak pengunjung dan mendapat apresiasi dari pihak grahatama karena ini merupakan suatu pencapaian yang bagus dari anak remaja yang saat ini sudah jarang sekali membaca buku terutama untuk ke perpustakaan.

IMG_0995

Acara ini dihadiri oleh pengunjung grahatama pustaka dan beberapa siswa SMA di Yogyakarta, tidak lupa juga tamu tamu undangan seperti Pak Dwi Priyantoro selaku PUKET III, Wijanarko sebagai pembicara, Koodinator KOMMUN untuk wilayah Yogyakarta, HIMA, MM dan DPM hadir dalam acara tersebut. Acara yang berlangsung sekitar ± 2 jam tersebut membahas tentang energi nuklir dan nuklir sebagai salah satu alternatif untuk mengatasi krisis listrik yang saat ini masih terjadi pemadaman listrik di beberapa kota di seluruh Indonesia.

IMG_0901

Pak Dwi sangat mengapresiasi acara ini. “Bagus. Bagaimana BEM dengan kemampuannya sendiri mengadakan acara seperti itu, tanpa ada bantuan dari kampus” kata Pak Dwi. Tidak hanya dosen, koor wilayah kommun juga senang dengan acara ini, “Menurut aku acaranya sudah terkonsep dengan  baik, sejalan dengan program dari Kommun jadi kami merasa terbantu untuk mengedukasikan iptek nuklir ke masyarakat. Cuma mungkin sasarannya yang harus benar-benar kena, karena kemarin saya lihat masih banyak SMA yang belom hadir”. Hendrich, yang merupakan salah satu perwakilan SMA juga menikmati acara ini, “Sangat menarik dan menambah wawasan. Dulu saya engga tau apa saja manfaat dari nuklir dari PLTN, setelah ada acara ini saya jadi tau manfaatnya.”

IMG_1007

Wijanarko juga menuturkan bagaimana cara mensosialisasikan nuklir secara menyeluruh, “Menurut aku kita harus mengenalkan nuklir itu dari pendekatan secara kultural ke masyarakat. Karena kita tau sendiri masyarakat Indonesia belum terlalu fleksibel dengan suatu ilmu atau teknologi baru, termasuk nuklir. Maka dari itu, kita bisa mengenalkan aplikasi iptek nuklir dulu yang bisa langsung memberikan manfaat yang nyata terhadap masyarakat, misal benih padi hasil dari BATAN yang bisa meningkatkan produktivitas hasil panen petani. Jika masyarakat sudah merasakan manfaat nyata seperti itu, mungkin untuk penerapan teknologi nuklir yang lain masyarakat juga dengan mudah menerima.”

IMG_1090

Dalam acara ini, Yasir juga memberikan pesan untuk masyarakat bahwa Setiap hal tersebut punya kelebihan dan kekurangan. Nuklir itu bukan hanya tentang masa kelamnya saja, tapi banyak hal positif, banyak yang bisa dimanfaatkan dari nuklir itu sendiri. Dan semakin hari, perbaruan nuklir pun semakin bagus. Jadi apa yang selama ini ditakutkan tentang nuklir itu sudah banyak penanganan dan pencegahannya.