Kamis, (19/05) STTN berbagi merupakan
serangkaian acara dari proker OSR (Organization Social Responsibility)
yang dilaksanakan di Grahatama Pustaka. Acara ini merupakan acara
pertama dalam BEM yang dilaksanakan di luar kampus dan bersinggungan
dengan hari buku nasional.
Acara yang diketuai oleh Muhammad Yasir
ini telah menarik cukup banyak pengunjung dan mendapat apresiasi dari
pihak grahatama karena ini merupakan suatu pencapaian yang bagus dari
anak remaja yang saat ini sudah jarang sekali membaca buku terutama
untuk ke perpustakaan.

Acara ini dihadiri oleh pengunjung
grahatama pustaka dan beberapa siswa SMA di Yogyakarta, tidak lupa juga
tamu tamu undangan seperti Pak Dwi Priyantoro selaku PUKET III,
Wijanarko sebagai pembicara, Koodinator KOMMUN untuk wilayah Yogyakarta,
HIMA, MM dan DPM hadir dalam acara tersebut. Acara yang berlangsung
sekitar ± 2 jam tersebut membahas tentang energi nuklir dan nuklir
sebagai salah satu alternatif untuk mengatasi krisis listrik yang saat
ini masih terjadi pemadaman listrik di beberapa kota di seluruh
Indonesia.

Pak Dwi sangat mengapresiasi acara ini.
“Bagus. Bagaimana BEM dengan kemampuannya sendiri mengadakan acara
seperti itu, tanpa ada bantuan dari kampus” kata Pak Dwi. Tidak hanya
dosen, koor wilayah kommun juga senang dengan acara ini, “Menurut aku
acaranya sudah terkonsep dengan baik, sejalan dengan program dari
Kommun jadi kami merasa terbantu untuk mengedukasikan iptek nuklir ke
masyarakat. Cuma mungkin sasarannya yang harus benar-benar kena, karena
kemarin saya lihat masih banyak SMA yang belom hadir”. Hendrich, yang
merupakan salah satu perwakilan SMA juga menikmati acara ini, “Sangat
menarik dan menambah wawasan. Dulu saya engga tau apa saja manfaat dari
nuklir dari PLTN, setelah ada acara ini saya jadi tau manfaatnya.”

Wijanarko juga menuturkan bagaimana cara
mensosialisasikan nuklir secara menyeluruh, “Menurut aku kita harus
mengenalkan nuklir itu dari pendekatan secara kultural ke masyarakat.
Karena kita tau sendiri masyarakat Indonesia belum terlalu fleksibel
dengan suatu ilmu atau teknologi baru, termasuk nuklir. Maka dari itu,
kita bisa mengenalkan aplikasi iptek nuklir dulu yang bisa langsung
memberikan manfaat yang nyata terhadap masyarakat, misal benih padi
hasil dari BATAN yang bisa meningkatkan produktivitas hasil panen
petani. Jika masyarakat sudah merasakan manfaat nyata seperti itu,
mungkin untuk penerapan teknologi nuklir yang lain masyarakat juga
dengan mudah menerima.”

Dalam acara ini, Yasir juga memberikan
pesan untuk masyarakat bahwa Setiap hal tersebut punya kelebihan dan
kekurangan. Nuklir itu bukan hanya tentang masa kelamnya saja, tapi
banyak hal positif, banyak yang bisa dimanfaatkan dari nuklir itu
sendiri. Dan semakin hari, perbaruan nuklir pun semakin bagus. Jadi apa
yang selama ini ditakutkan tentang nuklir itu sudah banyak penanganan
dan pencegahannya.