UKM KALAM Sukses Menggelar Acara Malam Bina Iman dan Taqwa


Gambar: Foto bersama ketika Mabit

Yogyakarta, 27 Mei 2017- UKM Kalam STTN-BATAN mengadakan sebuah kegiatan MABIT (Malam Bina Iman dan Taqwa). Acara yang dihadiri oleh mahasiswa Ikhwan maupun akhwat STTN-BATAN ini merupakan salah satu dari Proker UKM KALAM. Mabit yang diketua oleh Imam Muttaqin ini mengusung tema “Memperkuat Ukhuwah untuk Menyambut Bulan Penuh Berkah”. Selain betujuan untuk membuka bulan suci Ramadhan, kegiatan ini juga diharapkan mampu mempererat tali ukhuwah antar sesama mahasiswa muslim di STTN-BATAN.

Kegiatan Malam bina iman dan Taqwa ini dibuka sejak pukul 16.00 WIB dengan penyampaian materi oleh ustadz Abu Abdillah. Materi yang bertemakan Fiqih Ramadhan diusung oleh Ustadz Abu Abdillah karena dianggap penting untuk mengingatkan para audience akan fiqih-fiqih selama bulan Ramadhan. 

Kebersamaan terasa begitu hangat dengan adanya makan bersama ba’da magrib. Selain melatih kebersamaan, Makan bersama ini juga menerapkan adab-adab makan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW mulai dari persiapan hingga selesai makan.

Membuka lembaran baru di bulan Ramadhan ini, ikhwan maupun akhwat secara berjamaah melaksanakan sholat isya yang dilanjutkan dengan tarawih berjamaah. Dengan penuh kekhusyukan, sholat tarawih selesai pukul 20.10 WIB. Yang selanjutnya diteruskan oleh penyampaian materi oleh Ustadz Pago Hardian. Selain berkecimpung didunia dakwah, beliau juga aktif dalam kegiatan menulis. Salah satu novel karya beliau bejudul “Bapangku Bapungku.”

Pada penyampaian materi oleh ustadz Pago Hardian, beliau mengusung tema “Kepemimpinan dalam islam”. Beliau mengungkapkan bahwasanya setiap diri kita merupakan seorang pemimpin. Ayah merupakan pemimpin untuk keluarganya, ibu merupakan pemipin untuk anak-anaknya, dan kita sebagai makhluk individu juga merupakan pemimin untuk setiap anggota tubuhnya. Selain itu, beliau juga memaparkan perbedaan antara cara memilih pemimpin pada masa kekhalifahan Rasulullah SAW dengan masa saat ini. Rasulullah memilih pemimpin berdasarakan 2 hal, yakni tingkat ilmu yang dikuasai, dan tingkat kesholehan dari calon pemimpin tersebut. Hal ini berdanding terbailik dengan masa sekarang yang memilih pemimpin berdasarkan kepopuleran, kekayaan, atau bahkan ketampanan wajah.

Gambar: Pemaparan materi oleh Ustadz Pago Hardian.

Saat diwawancarai, beliau mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan Mabit ini. Beliau juga berharap agar mahasiwa dapat mengejar ilmu seluas-luasnya, untuk bekal kehidupan didunia dengan tetap mengutamakan kepentingan berjuang untuk agama Allah SWT. “Saya sangat senang dengan kegiatan-kegiatan seperti ini, acaranya bagus, karena disaat banyak pemuda diusia kalian berhura-hura, kalian malah memilih untuk mengikuti acara Mabit ini. Kemudian saya juga berharap agar mahasiswa selain belajar ilmu untuk dunia, juga belajar tentang agama lebih mendalam, tentang sejarah Rasulullah, meneladani sikap dan sifat sahabat-sahabat rasulullah, sehingga kelak ketika sudah bekerja dan berumah tangga, dapat memimpin keluarga secara islami, dan berdakwah, berkontribusi untuk Islam.”

Gambar: Suasana saat Games.

Pukul 03.00 WIB, para peserta dan panitia bangun dan bergegas untuk melaksanakan sholat tahajud, yang diikuti sahur bersama dan juga sholat subuh berjamaah. Tidak hanya sampai di situ, seluruh peserta dan panitia melaksanakan tadarus bersama-sama hingga tiba waktu syuruq. Di akhir-akhir acara, kemeriahan semakin tak terbendung dengan beragamnya games yang diadakan oleh panitia mabit. (yi)