Lika-Liku Pendanaan Menjelang OPTK 2019


Pada tanggal 28 – 31  Maret 2019 mendatang, event tahunan Olimpiade Perguruan Tinggi Kedinasan (OPTK) kembali digelar. Tahun ini, Politeknik Pembangunan Pertanian se-Indonesia di Bogor terpilih sebagai tuan rumah OPTK 2019.

Raja Kamal selaku ketua kontingen STTN-BATAN 2019 mengkonfirmasi bahwa pada gelaran tahun ini STTN akan mengirimkan para atletnya pada 15 cabang olahraga. Menurut Kamal, sejauh ini latihan yang dilakukan oleh para atlet OPTK terbilang lancar. 

Adapun kendala utama yang dihadapi oleh para panitia dan atlet yakni pada masalah pendanaan dari kampus yang tidak cukup mengakomodasi seluruh UKM yang ingin ikut berpartisipasi dalam OPTK. Hal ini membuat panitia kewalahan dalam mengurus dana.

Kepastian dana yang baru muncul H-7 pendaftaran hanya cukup untuk membiayai 10 cabang olahraga. Hal ini sempat menjadi dilema bagi panitia untuk memangkas kuota kontingen dari yang sebelumnya direncanakan mengikuti 15 cabang olahraga menjadi hanya 10 cabang olahraga saja.

Raja Kamal menambahkan, panitia yang bertugas mencari dana mau tidak mau hanya bisa  bergantung pada dana yang diberikan oleh IKAPTEN (Ikatan Alumni Politeknik Nuklir). Seandainya dana yang ditargetkan dari IKAPTEN tidak memenuhi target, maka terpaksa tahun ini STTN hanya mampu mengikutsertakan 10 cabang olahraga.

Kabar baiknya, dana dari IKAPTEN akhirnya memenuhi target sehingga 15 cabang olahraga dapat diikutsertakan untuk mewakili STTN dalam OPTK 2019 di Bogor nanti. 

Kendala lainnya disampaikan oleh Puspa, atlet OPTK cabang silat, yang mengatakan bahwa fasilitas yang diberikan oleh kampus masih kurang memadai, contohnya matras yang digunakan untuk latihan silat belum juga disediakan oleh kampus. 

“Pesannya semoga kampus tahun depan bisa lebih jelas dalam memberikan anggaran agar panitia tahu dan bisa segera mengatur dan menyesuaikan anggaran yang ada dengan kebutuhan sehingga atlet yang mewakili STTN dalam OPTK bisa jelas. Untuk forum UKM, semoga lebih bisa diajak kerja sama. Contohnya dalam penyusunan RAB yang telah diajukan sekiranya bisa disusun dengan lengkap  dari awal sehingga tidak ada tambahan lagi di akhir.” Tutur Raja Kamal saat dimintai pesan untuk OPTK tahun berikutnya.

(Eno & Arnel)

Posting Komentar

0 Komentar