Pemira atau Pemilihan Umum Raya yang diselenggarakan oleh mahasiswa STTN guna memilih Calon Ketua BEM yang dibarengi dengan pendaftaran untuk perekrutan anggota MM dan DPM digelar secara daring karena situasi pandemi seperti sekarang. Hal ini berbeda dari biasanya. Namun ada satu persamaan antara pemira tahun ini dan tahun lalu, yaitu masih kosongnya kursi Cakabem.
Seperti yang diungkapkan oleh salah satu narahubung pemira. Pada pendaftaran pertama Cakabem, belum ada satu orangpun yang menginginkan kursi tersebut. Oleh karena itu, pihak pemira memutuskan untuk memperpanjang pendaftaran dari 2 November sampai dengan 16 November 2020.
Masih memakai formula yang sama seperti tahun sebelumnya, tertulis secara jelas pada poin syarat umum bahwa mahasiswa yang bisa mencalonkan diri sebagai bakal calon Ketua BEM harus memenuhi syarat sebagai mahasiswa tingkat tiga atau mahasiswa yang sedang menjalani studi semester lima.
Persyaratan tersebut cukup diskriminatif karena secara tidak langsung calon ketua BEM hanya eksklusif untuk mahasiswa tingkat tiga saja. Padahal tidak menutup kemungkinan masih ada banyak kandidat yang jauh lebih potensial dari angkatan lain namun tersandung regulasi tersebut.
Lalu apakah "tradisi" forum angkatan akan digelar kembali untuk angkatan 2018?
penulis : arnel
editor: alif
NB: artikel ini telah terbit sebelumnya di web dengan judul Dagelan menjelang Transisi Kepemimpinan BEM
0 Komentar