STTN Berubah menjadi Poltek Nuklir
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN) resmi berganti nama menjadi Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir). Peresmian pergantian nama STTN tersebut dihadiri oleh Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko di Yogyakarta, Sabtu (30/10/2021).
Peresmian diawali dengan memencet tombol hijau tanda memulai acara peresmian dan penandatangan prasasti yang dilakukan oleh Kepala BRIN, kemudian dilanjutkan menuliskan pesan, doa, dan harapan untuk Poltek Nuklir ke depannya.
"Saya berharap, pergantian nama menjadikan Poltek Nuklir ini menjadi pusat pendidikan vokasi di bidang teknologi nuklir untuk skala regional," ujar Tri Handoko.
Perubahan status STTN menjadi Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia tercantum dalam Peraturan BRIN No 13/2021 yang telah diundangkan sejak 28 Oktober 2021, serta PP 4/2012 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi.
Dengan perubahan nama menjadi Poltek Nuklir, Tri Handoko berharap Poltek Nuklir menjadi pusat pendidikan vokasi di bidang teknologi nuklir untuk skala regional.
“Ini merupakan milestone ke-3 bagi pendidikan vokasi yang berdiri sejak 1985 dan berubah menjadi STTN pada 2001. Dengan transformasi ini, Poltek Nuklir diharapkan menjadi pusat pendidikan vokasi terkait teknologi nuklir tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di regional,” Pungkas Handoko.
Ia juga menambahkan, untuk mencapai target tersebut BRIN akan mendukung secara total melalui beberapa kebijakan antara lain pembebasan biaya masuk dan UKT (Uang Kuliah Tunggal) bagi seluruh mahasiswa mulai semester depan, penyediaan asrama bagi mahasiswa tahun pertama dan kedua, revitalisasi dan integrasi infrastruktur serta program pendidikan dan riset dengan BRIN Babarsari.
Selain itu, akan ada peningkatan kuantitas dan kualitas dosen dengan percepatan peningkatan kualifikasi melalui S2/S3 by-research, peningkatan mobilitas SDM antara Poltek dan BRIN dalam bentuk pembantu periset (reserch assistantship) BRIN Babarsari dan fasilitas nuklir lain, hingga kewajiban menguasai bahasa inggris untuk seluruh dosen Poltek Nuklir.
Deputi SDM IPTEK BRIN, Edy Giri Rachman Putra menyebutkan dengan adanya perubahan status ini akan menjadikan tantangan baru bagi penguatan SDM maupun sistem pembelajaran.
Ia juga berpesan kepada jajaran Poltek Nuklir yang dilantik agar mampu meletakkan dasar kuat sebagai Perguruan Tinggi Vokasi Nuklir satu-satunya di Indonesia.
Untuk menguatkan dan mengembangkan Poltek Nuklir, ia berharap Poltek Nuklir dapat menguatkan jejaring serta kerjasama dalam mengembangkan Nuclear Teaching Laboratory/Nuclear Teaching Industry bersama stakeholder dari dalam maupun luar negeri, serta mampu bersinergi untuk mengubah paradigma, semangat, budaya, visi- cita-cita menjadikan Poltek Nuklir untuk menjadi Perguruan Tinggi Vokasi berdaya saing global.
Untuk mewujudkan program tersebut, mahasiswa Poltek Nuklir dibekali sertifikasi-sertifikasi, seperti Surat Izin Bekerja Petugas Proteksi Radiasi (SIB PPR) Industri, SIB PPR Medik, UT (Ultrasonic Test) level 2, dan lisensi Operator Radiografi (OR).
Dokumentasi peresmian :
Sumber foto : Pers Beta/Kepala BRIN menandatangani prasasrti peresmian
Sumber foto : Pers Beta/Kepala BRIN dan Petinggi BATAN menuliskan doa dan harapan kepada Poltek Nuklir
Sumber foto : Pers Beta/Kepala BRIN dan Petinggi BATAN melakukan foto di depan gerbang Poltek Nuklir
0 Komentar